Selasa, 02 April 2013

Hwamei | Riwayatmu kini ...


 

Hwamey (Leucodioptron canorum, formerly Garrulax canorus) atau lebih akrab dikenal dengan sebutan wambi adalah burung yang pernah populer di kalangan pecinta burung kicauan indonesia di tahun 90an, sejajar dengan burung burung lain yang juga memiliki banyak penggemar dizamannya yaitu Poksay, Samho, Robin peking, dan Jalak hongkong. Populasi hwa mey saat itu cukup banyak dipasaran maupun di habitatnya di negeri china sehingga burung hwamey yang diambil dari bahasa china ( hua-mei ) yang berarti 'alis yg dicat' itu banyak di ekspor ke negara-negara tetangga termasuk Indonesia dan malaysia. namun semenjak terjadinya kasus flu burung pertama kali yang mewabah di negeri china , pemerintah indonesia menutup pintu masuk burung-burung serta unggas-unggas impor dari negeri china dan ini termasuk burung hwamei, poksay, robin peking, jalak hongkong dan samho. bahkan kelangkaan burung hwamei ini pun terasa hingga saat sekarang ini. 
Burung hwamei ini termasuk burung yang pintar menirukan suara burung lain, suaranya
yang keras, tajam dan bervariasi menjadikan burung ini memiliki cukup banyak peminatnya baik di negara asalnya ataupun di negara-negara asia lainnya seperti thailand, malaysia, philipina bahkan indonesia. Sayang keberadaan burung hwamei di indonesia semakin susah didapatkan kalaupun ada pasti harganya melambung tinggi atau burungnya pun sudah tua. Burung inipun sempat merajai arena-arena kontes ataupun lomba-lomba burung berkicau dizamannya.
Burung hwamei termasuk burung tipe 'fighter' , temperamennya yang tinggi membuat burung ini di negeri asalnya sering dijadikan sebagai burung aduan (seperti ngadu ayam kalo di indonesia) .
Habitat burung ini adalah di semak-semak belukar, Hutan sekunder, Hutan terbuka, Taman dan kebun hingga ketinggian 1800 dpl. Populasi burung ini cukup banyak tersebar di area-area terbuka, Burung ini senang bersembunyi di dalam semak ataupun pepohonan yang rindang. 

Hwamei mengais makanannya diantara dedaunan di atas tanah, makanannya adalah serangga dan juga buah-buahan. biasanya terlihat berpasangan atau dalam jumlah kelompok yang kecil. Musim kawin berlangsung dari bulan Mei hingga Juli. Sebuah sarang berbentuk cangkir besar dibangun hingga dua meter di atas tanah di pohon atau semak atau juga di antara semak belukar. Bertelur antara Dua hingga lima telur yang berwarna biru atau biru-hijau.

Perbedaan Jantan dan Betina

Perbedaan burung hwamei jantan dan betina bisa didengar dari suara yang dikeluarkannya, Kalau burung jantan suaranya bervariasi dan terdengar keras sedangkan untuk burung betina hanya bersuara memanggil ' tcrrrrrrr...tcrrrrrrrr...tcrrrrrrrrrrr' .
Untuk tubuh jantan biasanya lebih gemuk dan besar dari burung betina serta warna alis matanya yang tajam dan tebal, sementara untuk burung betina biasanya warna keseluruhan tubuhnya terlihat kusam.



Rawatan Harian Burung hwamei


Perawatan harian burung ini sama saja dengan burung burung bertipe fighter lainnya seperti Kacer, Tledekan dan Muray batu. Jangan menggantung 2 ekor burung yang sama secara berdekatan atau saling melihat karena hal itu bisa berpengaruh pada mental dan juga kondisi si burung. Untuk EF (ekstra Fooding) bisa secara rutin diberikan Jangkrik, belalang dan buah-buahan segar. 
Pemilihan kandang untuk burung hwamei dianjurkan menggunakan sangkar berbentuk bulat ( kalau dulu sangkar bulat yang memiliki kunci berbentuk garpu sering disebut dengan sangkar hwamei ) dikarenakan jika menggunakan sangkar dikhawatirkan merusak paruh ataupun bulu-bulu ekornya. karena burung hwamei termasuk burung yang sangat giras hingga sering menabrak-nabrak sangkarnya hingga membuat ujung pangkal paruhnya rusak atau juga peruhnya bengkok, tetapi juga biarpun burung hwamei anda sudah jinak lebih baik tetap menggunakan sangkar berbentuk bulat ( sudah dari sononya begitu,hehehe ) 


Suara burung hwamei



http://www.agrobur.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar