Meski bukan burung asli Indonesia, merbah jambul atau sering juga disebut sebagai kutilang jambul (Pycnonotus jocosus) makin digemari sejumlah kicaumania di negeri ini. Di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura, popularitas kutilang jambul bisa disejajarkan dengan murai batu dan kacer. Bahkan dalam setiap lomba di Thailand, jumlah peserta yang membawa burung ini membeludak, melebihi jenis burung lainnya.
Artikel kali ini membahas cara perawatan burung kutilang jambul, setidaknya agar mampu menjadi penyanyi di rumah, sebab belum ada kelas khusus untuk burung ini. Selain itu, belum diketahui apakah sudah ada kutilang jambul yang berlaga di kelas campuran impor.
Sebagian teknik perawatan juga dapat diaplikasikan bagi kicaumania yang ingin menangkarnya, atau dijadikan salah satu bahan untuk disilangkan dengan burung dari marga Pycnonotus lainnya, seperti trucukan, kutilang, dan cucakrowo.
Jika nantinya bermunculan sejumlah penangkar kutilang jambul, niscaya makin banyak jumlah kicaumania yang memeliharanya, karena ocehan kualitas jambul memang dahsyat. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti ada event organizer (EO) yang membuka kelas kutilang jambul.
Pemilihan kutilang jambul
—
Sebagaimana burung dari keluarga cucak-cucakan lainnya, sexing
atau cara membedakan jenis kelamin pada kutilang jambul relatif sulit
untuk dilakukan, karena burung jantan dan betina memiliki beberapa
kesamaan. Namun beberapa tips dari kicaumania negara tetangga bisa kita
jadikan tengara untuk membedakan burung jantan dan betina :- Burung jantan lebih sering berkicau dengan suara ngerol, sedangkan burung betina hanya ngeban -ngeban saja.
- Dengan meraba supit udang atau tulang sumpitnya. Jika supit udang terasa rapat, berarti burung jantan. Jika longgar, itu menandakan burung betina.
Demikian pula jika Anda membeli burung dewasa, mohon dipantau beberapa menit untuk mendengar suaranya.
Burung muda bisa dibedakan dari burung dewasa, dengan melihat sepasang garis lebar di bawah pipi atau samping lehernya. Pada gambar terlihat burung muda memiliki sepasang garis lebar berwarna cokelat tua, sedangkan pada burung dewasa berwarna hitam.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, disarankan membeli burung muda, sehingga Anda memiliki kesempatan untuk merawatnya sejak dini, termasuk memasternya dengan suara burung lain.
Pakan ideal untuk kutilang jambul
Burung kutilang jambul menyukai serangga dan buah-buahan, sebagaimana kebiasaannya di alam bebas. Berikut ini beberapa jenis pakan yang bisa diberikan kepada burung tersebut :
- Kroto (telur semut rangrang), yang bisa di beli di kios / pasar burung, atau hasil budidaya sendiri. Banyak pelatihan online untuk budidaya kroto, misalnya krotosemut.com.
- Belalang hijau atau jangkrik
- Anai-anai / laron (2 ekor pagi dan sore hari).
- Sayuran seperti oyong, tomat, dan parutan wortel.
- Buah-buahan seperti limau / jeruk sunkist, atau mengkudu yang sudah masak.
- Pisang kepok yang terlebih dulu diolesi madu (cukup 1x dalam seminggu).
- Potongan cabai yang diletakkan dalam wadah pakannya (cukup 1x seminggu, atau sebulan sekali).
- Khusus untuk apel, pear, dan buah impor lain yang diduga mengandung bahan kimia untuk mempertahankan kesegarannya, Om Kicau menganjurkan untuk dilakukan perendaman terlebih dulu. Buah direndam dalam air garam untuk menghilangkan kandungan kimianya. Setelah itu dibilas dengan air bersih.
—
Perawatan harian burung kutilang jambul tidak jauh berbeda dari
burung kicauan lain. Hanya saja, jarang sekali kicaumania yang
memberikan ulat hongkong pada kutilang jambul. Dengan kata lain,
kutilang jambul tidak membutuhkan ulat hongkong.Berikut ini perawatan harian untuk burung kutilang jambul :
- Berikan pakan bermutu tinggi dengan kandungan yang lengkap. Di atas sudah dijelaskan beberapa jenis pakan ideal untuk kutilang jambul. Untuk memastikan kecukupan vitamin dan mineral, disarankan menggunakan BirdVit dan BirdMineral. Meski kebutuhan vitamin dan mineral sangat sedikit, belum tentu tersedia dalam jumlah cukup dalam berbagai jenis pakan tersebut.
- Burung dikeluarkan pagi-pagi hari sekali untuk diembunkan.
- Mandi diberikan pada pagi hari dan jemur selama 1,5 – 2 jam.
- Berikan jangkrik 5 ekor di pagi hari, dan 5 ekor sore hari.
- Berikan 1 sendok teh kroto setiap pagi.
- Berikan buah-buahan yang bervariasi. Silakan melakukan pengaturan sendiri, sehingga setiap hari burung bisa menyantap buah yang berbeda dari hari kemarin atau esok hari.
- Jika dilombakan, sebaiknya jangan dimandikan pada hari lomba, karena bisa membuatnya tidak stabil saat bertarung.
http://omkicau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar