Sabtu, 16 Maret 2013

Oxyspirura mansoni, cacing yang suka bersarang di mata burung


Namanya memang keren, bagai nama bintang film, Oxyspirura mansoni. Wuah… padahala ini adalah nama salah satu jenis cacing gilig. Dan tidak seperti cacing lain yang hidup di saluran pencernaan, Oxyspirura mansoni ini sukanya tinggal di mata inangnya (hewan di mana si cacing hidup dan menjadi parasit). Si inang cacing ini sebagian besar adalah bangsa unggas dan burung. Jadi kalau suatu ketika burung Anda terserang sakit mata, bisa jadi itu adalah serangan cacing bernama keren tersebut.
Cacing ini senang tinggal di balik kelopak mata (membrana nictitan) unggas seperti ayam dan burung. Cacing jenis ini yang dewasa bisa mencapai panjang 12-18 mm dan dapat menyebabkan radang mata, kerusakan kornea dan mengganggu daya pandang burung.
Cacing betina dewasa bertelur di balik kelopak mata dan dapat masuk ke dalam tenggorokan (pharynx) lewat saluran air mata, kemudian tertelan masuk kerongkongan (oesophagus), lalu berlanjut ke alat pencernaan (usus) dan keluar bersama kotoran (faces). Faces yang mengandung telur-telur cacing ini kemudian dimakan oleh sebangsa lipas (kelabang) juga kecoa. Dalam tubuh kecoa ataupun kelabang ini telur menetas dan meneruskan daur hidupnya hingga mencapai stadium infektif. Bila kelabang dimakan unggas maka daur hidup cacing akan berlanjut karena larva cacing ini akan menuju ke kerongkongan dan melalui saluran air mata masuk kembali bertengger di balik kelopak mata induk semangnya (ayam atau burung).
Untuk cacing yang ada di kelopak mata, teteskan saja 1-2 tetes larutan Cresol 5% (dapat dibeli di apotek), biarkan 2-3 menit maka tidak lama kemudian cacing-cacing yang hidup di mata akan mati. Selanjutnya bersihkan mata dengan aquades steril agar sisa larutan Cresol hilang. Selanjutnya jangan dibiasakan burung makan atau diberi makan lipas (atau malah kecoa).
Sementara itu untuk membasmi cacing yang sedang berada di saluran pencernaan, kita bisa memberikan obat cacing (bisa kita gunakan AscariStop). Sementara untuk cacing yang sedang berada di saluran air mata, bisa digunakan BirdFresh sebagai pembasmi cacing dengan cara oles dan akan bekerja secara sistemik ke semua bagian tubuh yang teraliri darah.
Foto mikroskopik Oxyspirura mansoni
Sehubungan dengan ancaman Oxyspirura mansoni, maka para penghobi yang suka memberikan extra fooding (EF) berupa kelabang atau lipas kepada burung kesayangannya, perlu mematikan bahwa kelabang yang diberikan bebas dari telur Oxyspirura mansoni. Tetapi untuk memastikannya bukanlah pekerjaan mudah. Paling gampang tentunya tidak perlu memberi extra fooding (EF) kelabang untuk burung kesayangan kita. (Referensi: Drh Dharmojono, Aneka Permasalahan Burung dan Ayam Hias. Foto: http://www.scielo.br).

Cacing pun bisa sebabkan burung batuk, bersin, beringus, mata berair


Sering kali kita menemui  burung batuk-batuk, bersin, beringus dan matanya berair. Hal itu dikarenakan adanya gangguan pada saluran pernafasan.  Apa penyebabnya? Cacing, ternyata bisa menjadi penyebab gejala tersebut.
Okelah, mari kita kenali sejumlah jenis cacing yang biasa mengganggu kesehatan burung. Yang paling banyak dijumpai adalah cacing tenggorokan (Syngamus trachea), cacing rambut (Capillaria sp.), cacing gelang (Ascaridia sp.), dan cacing pita (Cestoda).
1) Cacing tenggorokan
Gejala: Burung tampak batuk-batuk, bersin, dan menggoyang-goyangkan kepala sambil menghilangkan lendir yang keluar dari lubang hidungnya.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan parasit cacing tenggorokan. Cacing ini hidup di daerah tenggorokan yang dapat menyumbat saluran pernapasan sehingga dapat menyebabkan kematian.
2) Cacing rambut
Gejala: Tidak ada gejala yang khas. Gejala yang tampak hanyalah burung menderita diare. Namun, jika seekor burung terkena maka akan menjalar dengan cepat kepada seluruh penghuni sangkar tersebut sampai akhir-nya dapat mematikan seluruh isi sangkar tersebut.
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh serangan cacing rambut. Infeksi cacing dapat melalui pakan, minuman, dan tanah yang tercemar oleh telur cacing. Di dalam tubuh inang, cacing hidup pada selaput mukosa usus yang menyerap sari makan melalui darah burung yang dihisapnya.
3) Cacing gelang
Gejala: Serangan cacing ini tidak menimbulkan gejala yang khas. Akibat serangan cacing ini dapat menimbulkan penyakit kurang darah (anemia) dan keracunannya pada burung inang oleh ekskresi buangan dari parasit. Demikian juga kebiasaan cacing ini menggerombol pada satu tempat dapat menyebabkan tersumbatnya usus sehingga berakibat burung inang mati.
Penyebab: Cacing gelang menjadi penyebab sakitnya burung-burung dari suku paruh bengkok, merpati, dan unggas.
Tanah yang terinfeksi cacing dapat dikeduk bagian atasnya kemudian diberikan kapur pertanian serta disemprot dengan larutan desinfektan, seperti FreshAves.
4) Cacing pita
Gejala: Cestodiosis dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing pita, se-perti Davainea proglottina, Raillietina sp., Amoebotaenia sphenoides, dan Choanotaenia infundibulum. Gejala umum yang tampak pada burung yang terserang cestodiosis adalah lesu, pucat, kurus, anoreksia (tidak mau makan), sedikit diare. Cestodiosis davainea dapat menye-babkan burung tampak selalu membuka paruhnya seperti kehausan, sedangkan cestodiosis raillietina dapat menyebabkan bulu burung men-jadi kasar.
Penyebab penyakit ini adalah cacing pita. Cacing pita yang terpendek adalah Davainea proglottina (0,5 mm—3 mm) dan yang terpanjang adalah Raillietina tetragona dan R. echinobothrida (25 cm).
Selain pengobatan terhadap cacing, upaya pencegahan juga perlu dilakukan. Hewan perantaranya yaitu lalat dan siput darat perlu dibasmi. Hewan ini dapat menularkan telur-telur cacing yang dimakan pada inangnya, yaitu unggas dan burung.

Gejala serangan cacing pada burung merpati dan kicauan mirip CRD




Serangan cacing pada tubuh burung merpati balap, tidak hanya mengakibatkan tubuh pernbalap kurus kering dan minim stamina. Namun, bila tak terdeteksi secara dini, penyakit ini bisa menyamai akibat penyakit CRD atau sering disebut dengan tetelo.
Hanya saja, kalau tetelo, susah sekali obatnya. Apalagi jika kepala sudah tengleng dan posisi kepala ketika burung berjalan selalu ke bawah. Sedangkan untuk penyakit cacingan, jika kondisi merpati sudah tampak seperti terkena sakit CRD, maka sebenarnya serangan cacing dalam tubuh merpati sudah over.
Salah satu mania Semarang seperti dikutip Agrobis, ketika melihat merpatinya kelihatan tengleng, dia mengira merpati terjangkit tetelo. Dia pun langsung mengungsikan merpatinya. Namun, melihat dari tubuh yang makin kurus kering, dia berpikir hal itu beda dengan gejala penyakit tetelo.
Karena belum pernah mengalami hal seperti ini, maka dicoba untuk diobati dengan obat jenis tetelo. Padahal secara medis obat tetelo merpati belum ada. Alhasil, setelah diberi obat CRD, merpati tak kunjung sembuh dan berakhir kematian.
Penuh cacing
Setelah dilakukan bedah tubuh, tepatnya dalam daerah pencernaan, ternyata banyak cacing dengan berbagai bentuk dan model.
Cacing pada merpati
Beberapa jenis cacing yang ditemukan di dalam tubuh cacing
Akhirnya, diambil kesimpulan, kematian merpati ini bukan karena sakit CRD, melainkan akibat dan serangan cacing yang sudah kronis. Sehingga apa yang dimakan olehnya, tidak lagi menjadi energi atau gizi, melainkan langsung dikonsumsi oleh cacing.
“Mau tidak mau stamina selalu drop dan kondisi tubuh kurus kerng,” tegasnya.
Oleh karena itu, sebaiknya mania harus jeli dan sering mengontrol kondisi tinja yang dikeluarkan oleh merpati. Dan jika sudah ada kelainan, maka sebaiknya cepat-cepat diobati. ßiasanya, hal itu terjadi pada merpati pasca meloloh piyikan.
Untuk merpati ini, cacing cukup banyak terkandung dalam tubuhnya, dibanding dengan merpati yang sedang tidak meloloh.
Lain lagi menurut Heny Widodo, pemilik Kyky Poultry Sidoarjo, belakangan banyak mania merpati baik itu tinggian, balap dan pos konsultasi tentang merpati yang terjangkit cacingan. Dan berakhir merpati sekarat.
Untuk menanggulangi hal ini, sebaiknya mania harus jeli memilih obat cacing. Banyak macam obat cacing yang beredar di pasaran atau poultry, ada untuk ayam, untuk manusia atau lainnya. Sebaiknya pilih obat cacing khusus merpati. Sebab, berat tubuh antara ayam dan merpati jauh berbeda. Sehingga dosis yang digunakan juga lain.
Nah begitulah antara lain sobat merpati mania tentang bahaya cacing pada merpati yang harus diwaspadai sebagaimana ditulis kolom andhokan Agrobis Burung.
Pendapat Om Kicau:
Cacing memang bisa menyebabkan kematian jika telah melakukan serangan secara kronis pada alat pencernaan. Hal itu menyebabkan kurangnya daya serap sari makanan sehingga membuat burung merpati kekurangan nutrisi yang akhrinya memperlemah daya tahan tubuh.
Ketika daya tahan tubuh rendah, penyakit apapun mudah sekali menyerang. Bisa CRD atau jenis penyakit lainnya. Artinya, bisa saja merpati milik mania Semarang tersebut mati karena CRD dan kebetulan ketika dibedah di dalam ususnya terdapat beragam jenis cacing.
Untuk memberantas cacing di tubuh merpati, Anda bisa menggunakan AscariStop yang bisa mengatasi sejumlah jenis cacing di dalam tubuh burung.
Sebagaimana diketahui, cacing bisa menyebabkan burung macet bunyi, atau sama sekali tidak bisa terbang untuk merpati, kurus, dan mudah terserang penyakit.
AscariStop digunakan untuk indikasi burung lemah, nyekukruk, bulu mekar, pucat, mata terus berair dan gelisah karena adanya berbagai jenis cacing di dalam tubuh burung. AscariStop adalah obat anti-cacing (worming) powder yang mengandung zat aktif piperazin citrate dan dibuat khusus untuk burung peliharaan.
Banyak zat aktif yang bisa membunuh atau melumpuhkan cacing utama pengganggu burung (Ascaridia galli) seperti higromisin B dan kumafos, namun untuk kedua zat ini digunakan secara khusus jika cacingan dalam kondisi akut karena keduanya mengandung antibiotika yang pemberiannya memerlukan nasihat dokter hewan. Sementara piperazin citrate memiliki efek narkotika sehingga cacing dapat dikeluarkan dalam keadaan hidup oleh adanya peristaltic usus burung.
Untuk cara pakai, 1 sendok takar AscasiStop (yang disertakan di kemasan) dimasukkan ke dalam air 50 ml (seperempat gelas minum ukuran normal). Berikan ke burung merpati ketika tidak dijemur. Merpati yang akan diberi obat ini dijemur dulu sebentar tanpa air minum, setelah itu berikan larutan obat di tempat teduh.
AscariStop bisa digunakan secara rutin (sebulan sekali) karena setiap saat bisa saja ada telur cacing masuk bersama pakan atau air yang dikonsumsi burung merpati kita.
Stop cacing pada burung merpati….


http://omkicau.com

Kenali cucak ijo semiran dan beda jantan betina CI anakan


Belum lama ini seorang teman mengeluh karena ternyata telah membeli cucak ijo semiran. Cucak ijo semiran adalah cucak ijo betina yang disemir hitam pada bagian bulu bawah paruh/kerongkongan sehingga terlihat seperti jantan.
Dia tidak menyangka kena tipu karena ketika dia lihat di pasar, burung tersebut sangat gacor dan bunyinya juga variatif seperti cucak ijo (cucak hijau) jantan. Hanya saja setelah 3 hari di rumah dan beberapa kali mandi, ada warna hitam yang mulai luntur. Ketahuanlah ternyata itu adalah cucak ijo betina yang disemir hitam.
Selain cucak ijo, burung lain yang sering disemir untuk mengelabui pembeli adalah kacer (baik kacer kitam maupun kacer poci). Penyemiran memang membuat penghobi yang terlalu bernafsu membeli burung akan tertipu.
Namun sebenarnya ada cara paling mudah untuk membedakan apakah burung itu semiran atau tidak. Burung semiran, serapi apapun penyemirannya, akan terlihat hitam legam tetapi tidak berkilau (warna dof). Selain itu, kalau Anda membeli burung yang ada kemungkinan semiran, minta ijin saja untuk dicek sexara cermat.
Ya sama dengan tadi, serapi apapun penyemiran dilakukan, maka pasti ada bagian kulit di bawah bulu hitam semiran yang tersaput warna hitam semir. Jika bulu hitam burung itu adalah aseli, maka tidak akan pernah ada percikan warna hitam di bagian kulit di bawahnya. Perhatikan pula, serapi apapun penyemiran, juga pasti ada bagian pangkal bulu yang masih berwarna aseli (ijo untuk cucak hijau betina dan abu-abu untuk kacer betina).
Cucak ijo anakan
Di luar masalah semiran, ada masalah lain yang sering ditemui para penghobi burung, yakni membedakan cucak ijo anakan yang jantan dan betina.
Seperti pernah ditulis seorang teman di forum kicaumania.or.id, Jo_Qplie (Om Bambang Weleri), yang mengutip Tabloid  Agrobis Burung, membedakan jantan dan betina burung cucak ijo apalagi masih anakan memang gampang-gampang susah.
Sebab, saat cucak hijau masih muda/trotolan sekitar umur 2-4 bulan, selain bentuk fisiknya nyaris sama, bulunya pun warnanya sama hijau muda. Serta ada warna kuning, di bawah paruh sampai leher. Dan sepertinya, tidak ada ciri khusus yang membedakan antara yang jantan dan betina.
Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa. Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli bakalan cucak hijau dipasar burung maupun di pengepul.
Pertama, bakalan jantan, jika masih berumur di bawah 4 bulan maka alis yang melingkar di kedua di matanya berwarna kuning. Jika alis matanya berwarna putih, betina.
Kedua, warna paruh bagian bawah, kalau jantan berwarna coklat tua. Sedangkan yang betina berwarna putih.
cicoce1
Beda cucak ijo anakan jantan dan betina dilihat dari bagian luar kerongkongan (Foto: Jo_Qplie/kicaumania.org)
Ketiga, jika bakalan sudah berumur di atas 4-6 bulan, maka betina akan berwarna kuning di bagian leher, kemudian akan berubah menjadi warna putih kehijauan. Sedangkan jantan, warna kuningnya akan dipenuhi trotol-trotol hitam. Pada dua bulan berikutnya, warna hitam itu akan tampak lebih jelas pada bagian leher/bawah paruh.
Seiring dengan bertambnya umur, warnua hitam di leher bawah, akan terus menutup sampai di bawah matanya.



http://omkicau.com

Cucak rante mas: Burung cica daun terkecil yang populasinya hampir terancam


Ketika melihat antusias sebagian kicaumania yang ingin mengoleksi burung cucak rante mas, saya yakin banyak di antara mereka yang belum tahu apabila burung dengan nama spesies Chloropsis venusta ini berstatus Near Threatened / NT (Hampir Terancam). Mungkin sebagian kicaumania juga belum tahu jika cucak rante mas, atau blue-masked leafbird, merupakan burung endemik di wilayah selatan Sumatera. Artikel ini bisa menjadi pertimbangan bagi Anda sebelum memutuskan untuk tetap membeli cucak rante mas, atau ikut berperan aktif dalam penyelamatan plasma nutfah asli Indonesia.
Peta wilayah persebaran cucak rente mas
Wilayah persebaran cucak rente mas
Cucak rante mas bukan sekadar burung endemik di Sumatera, tetapi wilayah sebarannya juga unik, yaitu hanya di daratan Sumatera, bahkan hanya di kawasan selatan saja, mulai dari Aceh Selatan, Sumatera Utara, sepanjang Bukit Barisan, Bengkulu, hingga Lampung. Sebagaimana keluarga leafbird, burung ini juga mendiami kawasan hutan di dataran tinggi.
Spesies ini tidak dijumpai di pulau-pulau kecil atau kepulauan sebelah selatan dan barat Pulau Sumatera, seperti Kepulauan Simeulue, Nias, dan sebagainya. Cucak rante mas juga tidak dijumpai di wilayah utara daratan Sumatera.
Ketika saya ingin mencari referensi tambahan, ada video cucak rante mas yang diunggah Leong David di  youtube. Om Leong ini warganegara Singapura, dan dia begitu senang dengan momongan yang satu ini. Menjawab pertanyaan kicaumania Indonesia, dia mengatakan bahwa burung ini berasal dari Sumatera.
Cica daun dengan postur paling mungil
Perbedaan cucak rante mas jantan (kanan) dan betina.
Perbedaan cucak rante mas jantan (kanan) dan betina.
Di antara keluarga cica daun lainnya, seperti cucak hijau, cucak hijau kepala kuning, cucak rante, cucak cungkok, dan sebagainya, cucak rante mas memiliki postur tubuh paling kecil. Panjang tubuhnya hanya sekitar 14 cm, termasuk bulu ekornya yang relatif pendek. Bobot badannya pun hanya 15 gram. Sekadar perbandingan, panjang tubuh cucak hijau rata-rata 22 cm, cucak rante 20 cm, dan cucak cungkok 19 cm.
Bulu tubuhnya didominasi warna hijau terang. Pada burung jantan dewasa, wajah dan dahinya berwarna biru. Itu sebabnya, burung ini disebut blue-masked leafbird, atau cica daun dengan topeng biru. Adapun strip malar, yaitu garis di sisi kiri dan kanan leher, berwarna ungu. Bagian tenggorokan berwarna hitam.
Yang menarik, bagian dadanya berwarna keemasan. Mungkin karena warna keemasan itulah, burung ini disebut cucak rantai mas (berasal dari kata emas). Pada bagian bahu terdapat bercak-bercak warna biru. Warna bulu ekornya juga biru.
Burung betina dewasa juga didominasi warna hijau terang. Wajahnya juga biru. Tetapi ada perbedaan menyolok di bagian tenggorokannya, yaitu tetap biru (bukan hitam sebagaimana burung jantan. Selain itu, burung betina juga tidak memiliki strip malar.
Baik burung jantan maupun burung betina memiliki iris mata cokelat-gelap. Demikian pula paruhnya, sama-sama hitam. Pada burung muda, masih sulit dibedakan jenis kelaminnya, karena penampilannya hampir sama, dan mirip dengan burung betina dewasa.
Perilaku di alam liar
Cucak rante mas betina
Cucak rante mas betina
Di alam liar, cucak rante mas umumnya hidup sendiri atau berpasangan di pepohonan, terutama bagian pohon yang berada sedikit di bawah puncak pohon (subkanopi). Ini agak berbeda dari kebiasaan cucak hijau dan cucak rante di alam liar, yang justru lebih sering di puncak pohon.
Makanan utamanya serangga, buah-buahan, dan nektar. Paruhnya yang panjang dan runcing seringkali digunakan untuk mencari serangga di batang pohon, atau serangga yang berkeliaran di dedaunan.
Cucak rante mas jantan
Cucak rante mas jantan
Jika sudah dewasa dan berjodoh, burung jantan dan betina biasanya hanya berduaan saja kesana-kemari. Menjelang bertelur, mereka akan membuat sarang berbentuk cawan terbuka, dengan bahan sarang dari ranting-ranting kecil, daun, atau rumput yang sudah kering. Lokasi sarang biasanya di ujung cabang atau dekat tajuk pohon, meski ada juga yang menempel di antara dua ranting pohon yang berdekatan.
Induk betina bertelur sebanyak 2 – 3 butir, dan akan mengerami telur-telurnya selama 14 hari. Burung jantan cenderung tidak ikut mengerami telur atau meloloh anaknya, tetapi mereka bertanggung jawab atas kecukupan pakan burung betina selama mengerami telur, serta ketika piyik-piyiknya menetas.
Master untuk berbagai jenis burung kicauan
Hampir semua burung dari keluarga cica daun memiliki kicauan merdu, dan mampu membawakan lagu secara bervariasi. Demikian pula dengan cucak rante mas. Ia juga sangat pintar menirukan suara kicauan burung lain dengan cepat.
Berikut ini suara burung cucak rante mas yang belum diisi, tetapi cukup variatif dan rajin bunyi (gacor) :
DOWNLOAD MP3
Proses pemasteran yang cepat inilah yang membuat kicauan cucak rante mas bisa membawakan lagu penuh variasi dan tanpa ngeban atau lagu sama yang diulang-ulang. Dengan kelebihannya ini, beberapa kicaumania menilai kualitas suara cucak rante mas lebih bagus daripada cucak hijau.
Meski volumenya tidak sekencang cucak hijau, suaranya lebih bervariasi dan ngerol. Cara membawakan lagu mirip dengan cucak cungkok, meski volumenya tetap lebih kecil.  Tidak heran jika burung ini sering dijuluki sebagai “cucak cungkok mini”.
Bahkan, terkadang cucak rante mas juga dijadikan pelampiasan sebagian kicaumania yang belum berkesempatan membeli cucak cungkok. Maklum, harga cucak cungkok saat ini rata-rata mencapai Rp 3,5 juta. Sedangkan cucak rante mas umumnya ditawarkan pedagang dengan harga Rp 250.000 per ekor.
Melihat performa suaranya, cucak rante mas bisa dijadikan master untuk berbagai jenis burung kicauan, termasuk anis kembang. Pemeliharaan dari bakalan sampai gacor biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan.
Bagi sobat kicaumania yang sudah terlanjur memiliki cucak rante mas, silakan dirawat dengan sebaik-baiknya. Pola perawatannya hampir sama dengan cucak hijau, dengan menu jangkrik masing-masing 4 ekor pagi dan sore hari.
Akan lebih baik lagi jika burung ini ditangkarkan. Apabila sudah memiliki cucak rante mas jantan, tinggal dicarikan betinanya, demikian pula sebaliknya. Tidak perlu menunggu orang lain menangkar duluan. Ini untuk mengantisipasi jika kelak cucak rante mas makin sulit dijumpai di pasar burung, sedangkan sobat kicaumania yang mencarinya justru makin banyak.


http://omkicau.com

Cucak hijau kepala kuning, burung endemik Sumatera, kini jadi spesies tersendiri


Cukup sulit untuk mencari informasi akurat mengenai taksonomi cucak hijau kepala kuning atau sumatran leafbird. Sebab, selama puluhan tahun, burung ini ditempatkan sebagai subspesies dari cucak hijau kepala emas / golden-fronted leafbird (Chloropsis aurifrons). Bahkan sampai kini, sebagian besar informasi masih menyebutkan hal demikian. Padahal cucak hijau kepala kuning kini sudah menjadi spesies tersendiri dengan nama Choropsis media (Wells, Dickinson, dan Dekker; 2003).
Cucak hijau kepala kuning, burung endemik Sumatera dan sudah menjadi spesies tersendiri.
Cucak hijau kepala kuning, burung endemik Sumatera dan sudah menjadi spesies tersendiri.
Saya tertarik untuk mengamati cucak hijau kepala kuning (CHKK), karena spesies ini termasuk salah satu jenis burung yang sering dilombakan di wilayah Medan dan sekitarnya. Bahkan dalam even Liga Sumatera 2013, panitia juga membuka kelas cucak hijau kepala kuning, atau sejajar dengan kelas cucak hijau (Chloropsis sonneratii).
Dalam berbagai situs, Anda mungkin menjumpai istilah cucak hijau dahi kuning, atau terkadang ditulis cica daun dahi kuning, atau bahkan cucak hijau medan. Sebenarnya semua itu adalah nama lain dari CHKK.
Selama ini memang ada anggapan bahwa CHKK adalah burung khas atau endemik Sumatera Utara. Namun kalau mencermati lebih jauh, sebenarnya burung ini juga dijumpai di beberapa wilayah lain di Sumatera, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, dan terus ke selatan hingga sepanjang Bukit Barisan. Jadi, lebih tepat kalau dikatakan CHKK adalah burung endemik Sumatera.
Para ornitolog pernah menempatkan CHKK sebagai subspesies dari cucak hijau kepala emas (CHKE), dengan nama ilmiah Chloropsis aurifrons media (Sibley dan Monroe; 1990, 1993). Statusnya saat itu disejajarkan dengan enam subspesies lainnya dari cucak hijau kepala emas, yaitu:
  • Chloropsis aurifrons aurifrons (Temminck, 1829): habitat di wilayah timur laut India (termasuk wilayah timur lereng Pegunungan Himalaya), serta Myanmar.
  • Chloropsis aurifrons frontalis (Pelzeln, 1856): habitat di wilayah barat dan timur India, mulai dari Gujarat, Bukit Satpura, hingga Orissa.
  • Chloropsis aurifrons insularis (Whistler & Kinnear, 1932): habitat di baratdaya India dan Sri Lanka.
  • Chloropsis aurifrons pridii (Deignan, 1946): habitat China Selatan (baratdaya Yunnan), wilayah timur dan selatan Myanmar, wilayah baratlaut dan barat Thailand, serta Laos.
  • Chloropsis aurifrons inornata (Kloss, 1918): habitat di Thailand, Laos, dan Vietnam.
  • Chloropsis aurifrons incompta (Deignan, 1948): habitat di Thailand, Kamboja, dan Vietnam.
Namun Wells dkk berpendapat, secara morfologis ada perbedaan yang nyata antara CHKK dan CHKE. Postur tubuh CHKK lebih besar. Burung jantan juga memiliki dahi berwarna kuning, bukan keemasan seperti halnya CHKE. Adapun betina cucak hijau kepala kuning memiliki penampilan yang mirip betina cucak rante / blue-winged leafbird (Chloropsis cochinchinensis), tetapi dengan mahkota berwarna kuning dan tidak ada warna biru pada sayap maupun ekornya.
Dengan demikian, taksonomi dari cucak hijau kepala kuning adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Keluarga : Chloropsidae
Genus : Chloropsis
Species : Chloropsis media (Bonaparte, 1850)
Nama Inggris : Sumatran leafbird
Nama Indonesi : Cucak hijau kepala kuning, cucak hijau dahi kuning, cica daun dahi kuning
Karakter fisik cucak hijau kepala kuning
CHKK mudah dibedakan dari cucak hijau (Chloropsis sonneratii) yang umum dilombakan di Indonesia. Perbedaan paling mencolok adalah keberadaan warna kuning pada bagian atas kepalanya, atau biasa disebut dahi / mahkota, pada cucak hijau kepala kuning. Silakan bandingkan cucak hijau dan CHKK dalam gambar di bawah ini :
Perbedaan cucak hijau kepala kuning.(kanan) dan cucak hijau.
Perbedaan cucak hijau kepala kuning.(kanan) dan cucak hijau.
Sepintas lalu CHKK memiliki kemiripan dengan CHKE atau golden-fronted leafbird, khususnya subspesies Chloropsis aurifrons pridii, atau sering disebut sebagai cucak Thailand. Perbedaan utama hanya pada dahinya yang berwarna kuning, sedangkan CHKE berwarna oranye atau keemasan.

Cucak hijau kepala kuning
Cucak hijau kepala kuning

Cucak hijau kepala emas
Cucak hijau kepala emas
Lihat kembali kedua gambar di atas. Sebagaimana CHKE, pada burung jantan, bagian tenggorokan cucak hijau kepala kuning juga berwarna hitam, yang melebar hingga ke samping kiri-kanan dan ke bawah hingga berbatasan dengan daerah dada. Jika diamati, warna hitam itu membentuk seperti topeng, namun jauh lebih melebar daripada topeng hitam pada cucak hijau biasa.
Di dalam topeng juga terdapat warna biru yang terlihat sangat jelas. Hal ini berlaku untuk burung jantan cucak hijau kepala kuning dan kepala emas, dan sangat berbeda dari cucak hijau biasa yang mana topengnya hanya berwarna hitam saja.
Pada CHKK betina dan burung muda tidak terdapat topeng seperti ini. Burung betina juga memiliki dahi berwarna kuning, tapi kuningnya tidak secerah burung jantan dewasa. Selain itu, warna hijaunya juga terlihat lebih kusam daripada jantan. Penampilan burung muda hampir mirip dengan burung betina.
Cucak hijau kepala kuning usia muda.
Cucak hijau kepala kuning usia muda.
Postur tubuhnya sedikit lebih besar daripada CHKE, dengan panjang sekitar 20-22 cm. Sebagai perbandingan, panjang tubuh cucak hijau rata-rata 22 cm, sedangkan cucak hijau kepala emas rata-rata 19 cm. Tetapi variasi panjang tubuh mungkin saja terjadi dalam pemeliharaan di dalam sangkar, terutama jika Anda memeliharanya sejak trotolan, karena faktor pakan dan suhu lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan badannya.
Habitat dan kebiasaan hidup
Di habitat aslinya, burung cucak hijau kepala kuning mendiami kawasan hutan pegunungan, atau daerah yang memiliki pepohonan tinggi. Sebab burung ini senang sekali hinggap di pucuk pohon tinggi sebagai tempat hidup, sekaligus tempat untuk mencari makanan kesukaannya, yaitu serangga yang berkembang biak di batang dan cabang pepohonan.
Di alam bebas, pakan utama burung ini memang serangga. Ini terlihat dari bentuk paruhnya yang tajam melengkung dan lidahnya yang seperti berduri. Bentuk lidah seperti ini juga sangat membantunya ketika mencari nektar. Seperti halnya burung madu, CHKK juga akan terbang di depan bunga untuk mengambil nektar.
Selain serangga dan nektar, cucak hijau kepala kuning juga senang menyantap madu. Cara menyantap buah mirip dengan serindit, di mana burung akan melubangi kulit buah, kemudian memasukkan paruh ke lubang buah untuk mengambil daging buah dan menyedot kandungan air di dalam daging buah.
Dalam beberapa pengamatan, CHKK sering hidup berpasangan di cabang / dahan pepohonan, meski ada juga yang terkadang bergabung dengan beberapa spesies burung lain ketika mencari makanan.
Burung jantan dan burung betina yang sudah berjodoh akan membangun sarang berbentuk mangkuk / cawan terbuka. Pasangan ini akan mengumpulkan bahan sarang yang berasal dari ranting-ranting kecil, dedaunan, dan rerumputan kering yang luruh di atas tanah, kemudian membawanya ke lokasi sarang.
Biasanya, mereka membangun sarang pada ujung cabang dekat tajuk pohon, namun ada juga pasangan burung yang membuat sarang menggantung di dahan, atau meletakkannya di antara dua ranting pohon yang sejajar dan sangat berdekatan.
Sebagaimana keluarga leafbird lainnya, termasuk cucak hijau, cucak rante, dan cucak hijau kepala emas, induk betina CHKK juga menghasilkan 2-3 butir telur. Telurnya berwarna merah muda dan akan dierami selama 14 hari oleh induk betina saja. Sedangkan induk jantan bertugas mencari makanan untuk betina dan anaknya ketika sudah menetas.
Karakter dasar dan perawatan harian CHKK
Cucak hijau kepala kuning dalam rawatan kicaumania.
Cucak hijau kepala kuning dalam rawatan kicaumania.
Mengetahui karakter dasar cucak hijau kepala kuning sangat penting untuk memaksimalkan perawatan harian, perawatan selama masa mabung, dan perawatan lomba. Berikut beberapa karakter dasar CHKK yang perlu diketahui :
  • Semi fighter : Sebagaimana cucak hijau, CHKK bukanlah burung tipe fighter murni. Daya tarung pada burung ini cenderung akibat tingkat birahi pada level tertentu, yang akan membuat burung ini menjaga daerah teritorialnya.
    Berikut ini gaya semi fighter CHKK ketika dihadapkan pada burung cucak rante. Video ini milik Om Pasya yang pernah diupload di youtube:
  • Senang mandi dan jemur : Cucak hijau kepala kuning dikenal senang mandi dan penjemuran, terutama pada pagi hari.
  • Mudah jinak : CHKK memiliki kemampuan adaptasi yang bagus terhadap manusia. Anda dapat menjinakkan burung ini relatif mudah (tips menjinakkan burung bisa dilihat di sini). Kalau sudah jinak, burung akan selalu memberi respon saat Anda bersiul atau menjentikkan ibu jari ke jari tengah yang memunculkan bunyi “cethet..”.
  • Mudah dimaster, tapi harus sering ditempel masternya : CHKK dapat merekam suara isian yang ada di sekitarnya dengan baik dan sangat cepat. Meski mudah dimaster, tetapi jika terlalu lama tidak ditempel atau diperdengarkan suara masternya, maka isian itu bisa hilang dari memorinya. Ya, karakter ini juga dijumpai pada cucak hijau.
  • Takut gelap: Jangan menempatkan sangkar CHKK di tempat gelap, karena burung mudah panik dalam situasi gelap. Jika paniik, ia sering menabrak jeruji sangkar, bulunya rontok, dan menjadi stres.
Adapun perawatan harian, perawatan mabung, drop, over birahi, menjelang lomba, dan lain sebagainya hampir sama dengan cucak hijau. Silakan cek kembali halaman cucak hijau di sini.
Video cucak hijau kepala kuning
Seperti dijelaskan, CHKK mudah sekali dimaster. Om Wahyudi Susanto (Palembang) mempunyai jagoan bernama Pagar Alam. Umurnya sudah mapan (6 tahun) dan full isian (antara lain lovebird, cucak jenggot, kapas tembak, ciblek, pentet, cililin, burung gereja tarung, pelatuk, dll). Pagar Alam baru sekali diikutkan lomba dan masuk lima besar. Berikut ini tayangan videonya:
Selain itu, ada dua video lain dari cucak hijau kepala kuning yang tak kalah bagusnya :
  • CHKK milik Mr Brankshack.
  • CHKK milik Om Dani

Oh ya, jika ingin mendowload suara burung cucak hijau kepala kuning, silakan mampir di sini. Ada dua audio yang bisa Anda koleksi untuk alternatif pemasteran burung dari keluarga cica daun ( misalnya cucak hijau, cucak rante, dan CHKK).
Semoga bermanfaat

Kesalahan Dalam Merawat Burung Sakit


Saat burung kesayangan Anda sakit, pastikan tidak melakukan beberapa kesalahan berikut ini. Karena bisa menyebabkan burung mati.

1.Kesalahan mendiagnosa penyakit burung sehingga proses penyembuhan gagal. Misalnya, matanya bengkak dan berair sering dianggap hanya infeksi sehingga hanya diberi obat tetes mata atau salep anti-infeksi mata. Padahal, mata bengkak dan berair juga salah satu indikasi penyakit snot atau infeksi di saluran pernafasan atas yang menyebabkan adanya aliran nanah ke arah mata sehingga mata bengkak. Ketika mata membengkak terjadilah infeksi sekunder di mata ditandai dengan peradangan dan mata berair. Jika penanganan hanya dilakukan menggunakan obat anti iritasi mata atau anti bengkak, maka infeksi di saluran pernasafan atas terabaikan. Burung tidak akan pernah sembuh dan tentunya burung akan mati.
2.Salah  obat. Misalnya, obat untuk ayam, maka dalam banyak kasus tidak tepat untuk burung. Juga perlu diingat tidak ada satu jenis obat yang bisa menyembuhkan segala jenis penyakit burung.
3.Salah dosis. Kesalahan dosis dan lama pemakaian obat, misalnya antibiotik, bisa menyebabkan burung tidak sembuh-sembuh, atau bahkan burung jadi resisten. Jangan karena tergesa-gesa burung segera sembuh, pemakaian dinaikkan dari dosis yang tertulis dalam brosur penggunaan obat.
4.Kesalahan cara pemberian obat. Banyak burung yang mati justru ketika sedang dipegang untuk diobati. Sebab, burung dalam kondisi drop, jika dipegang akan seperti tersentak karena tidak punya labirin dan hal ini bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, usahakan pemberian obat apapun supaya masuk ke dalam pencernaan burung tidak dengan cara dipegang. Gunakan  injeksi yang ujungnya diganti dengan selang kecil. Teteskan obat di atas paruh dengan harapan ada bagian yang masuk ke mulut burung dan terminum.
5.Tidak tepat menempatkan burung sakit. Burung sakit harus disendirikan. Dikerodong dan diberi lampu di dalamnya sebagai penghangat. Burung sakit memerlukan udara hangat agar tidak semakin buruk kondisinya. Meski burung memerlukan panas, jangan menjemur burung sakit dan mengangin-anginkannya. Karena bisa menyebabkan demam pada burung semakin parah.
6.Mencampur burung sakit. Jangan pernah mencampur burung sakit satu ruangan dengan burung sehat, karena bisa tertular. Selain itu, jangan juga mencampur burung sakit dengan burung sakit lainnya. Karena burung secara individual mengalami fase penyakit yang berbeda-beda. Jika burung sakit yang sudah dalam proses pengobatan dicampur dengan burung yang baru saja jatuh sakit, maka burung yang sudah dalam proses pengobatan bisa "tertular" lagi oleh virus yang masih ganas dari burung yang baru saja jatuh sakit. Pisahkan masing-masing di sangkar berkerodong dan berlampu, sendiri-sendiri.

Sumber : dari berbagai sumber 

Burung cucak hitam atau cucak sakit-tubuh: Satu lagi kerabat dekat cucakrowo


Burung cucak hitam hanya bisa dijumpai di wilayah selatan Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera (termasuk Pulau Siberut), dan Kalimantan (termasuk Brunei Darussalam). Populasinya kini terus menyusut, terutama akibat maraknya alihfungsi lahan hutan ke aktivitas ekonomi lain. IUCN bahkan menetapkannya dalam status Near Threatened / NT (Hampir Terancam).
Mereka hidup di hutan-hutan dataran rendah hingga daerah perbukitan berketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Karena minimnya informasi, beberapa pakar perburungan menduga cucak hitam sering berpindah-pindah lokasi, termasuk hijrah ke kawasan hutan gambut dan hutan rawa-rawa. Spesies yang satu ini memang menyukai tempat yang lembab.
cucak-hitam5 cucak-hitam-7
cucak-hitam2
cucak-hitam1 cucak-hitam3
Di habitatnya, cucak hitam sering berbaur dengan cucak rante dan burung dari keluarga leafbird lainnya. Tetapi kalau leafbird senang mencari makanan di puncak pohon, cucak hitam lebih senang di bagian tengah yang tidak terlalu tinggi. Makanan kesukaannya adalah buah-buahan dan serangga yang ada di batang pohon.
Panjang tubuhnya sekitar 18 cm, atau hampir seukuran burung cucak cungkok. Melihat taksonominya, cucak hitam masih memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan cucakrowo, kutilang, trucukan, kutilang jambul, dan cucak wilis.
Burung jantan tidak memiliki jambul yang menjadi ciri khas sebagian besar burung dari keluarga Pycnonotidae. Seperti terlihat pada gambar di atas, hampir semua bagian tubuh burung jantan berwarna hitam, kecuali sebagian sayapnya yang putih. Formasi warna ini sebenarnya hampir sama dengan cucak hitam betina dewasa, hanya saja warna hitam pada burung betina cenderung kecokelatan, atau tidak sepekat burung jantan.
Cucak hitam betina, warnanya semu kecokelatan.
Cucak hitam betina, warnanya semu kecokelatan.
Baik burung jantan maupun betina dewasa memiliki iris mata yang berwarna merak karat, atau terkadang cokelat. Paruh dan kaki (shank) berwarna hitam. Adapun cucak hitam remaja memiliki bintik-bintik cokelat di tubuhnya.
Bagi sobat kicaumania yang memiliki cucak hitam di rumah, termasuk Om Adry Ryadi, teknis perawatan cucak hitam hampir sama dengan cucakrowo. Demikian juga cara penangkarannya. Hanya saja, cucak hitam tidak sesensitif cucakrowo, sehingga lebih mudah dalam perawatan dan penangkaran. Untuk melihat bagaimana perawatan dan penangkaran cucakrowo, silakan buka halaman burung cucakrowo.
Yang membuat saya penasaran, mengapa burung ini dinamakan cucak sakit-tubuh. Apakah nama ini diberikan karena burung ini gampang sakit? Saya rasa tidak. Atau karena ocehannya kurang menarik? Entahlah.
Kalau mendengar suara aslinya di alam liar, suara nyanyain (song) maupun suara panggilan (call) burung ini memang tidak terlalu istimewa. Tetapi, mungkin saja kalau sudah diisi dengan suara burung kicauan lainnya bisa lebih bagus, sebagaimana burung cep-cep (silakan cek di sini  atau di sini )yang kini juga digemari masyarakat Bangka.
  • Suara burung cucak hitam (song) —> DOWNLOAD
  • Suara burung cucak hitam (call) —> DOWNLOAD

Merdunya senandung burung remetuk laut


Remetuk laut atau golden-bellied gerygone (Gerygone sulphurea) termasuk salah satu jenis burung yang saat ini banyak dicari kicaumania karena suara kicauannya yang merdu dan mendayu. Ocehannya memang mengalun lemah, tetapi penuh getaran dan mengalun dari nada yang satu ke nada lainnya. Mau tahu lebih dalam mengenai burung ini?
Suaranya yang merdu menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang mendengarkan kicauannya
Suaranya lembut, tetapi penuh getaran, dan mengalun dari nada ke nada.
Di alam liar, burung remetuk laut sering bernyanyi pada pagi dan sore hari di semak-semak atau pada rumpun bambu pinggiran sungai. Postur tubuhnya benar-benar imut, hanya 9 – 9,5 cm. Warna tubuh bagian atas cokelat kelabu, dagu (bawah paruh) putih, serta tenggorokan, dada dan perut berwarna kuning terang.
Wilayah persebarannya meliputi Filipina, Sulawesi, Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar (Sumatera, Kalimantan, Jawa), dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara). Ada lima subspesies (ras) dari remetuk laut, yaitu :
  • Gerygone sulphurea sulphurea : habitat di Semenanjung Malaysia, Sunda Besar dan Sunda Kecil.
  • Gerygone sulphurea muscicapa : habitat di Pulau Enggano (ujung selatan Sumatra).
  • Gerygone sulphurea flaveola : habitat di Sulawesi, P. Selayar, dan Kep. Banggai (Peleng, Banggai).
  • Gerygone sulphurea rhizophorae : habitat di wilayah selatan Filipina (Mindanao, Basilan, dan Kep. Sulu).
  • Gerygone sulphurea simplex : habitat di wilayah utara, barat, dan tengah Filipina (Luzon, Lubang, Verde, Mindoro, Marinduque, Catanduanes, Tablas, Negros, Cebu, Olango, Bohol, Siquijor, Samar, dan Palawan).
Burung remetuk laut akhir-akhir ini memang banyak dicari para penggemar burung kicauan untuk dijadikan piaraan di rumah, atau sekadar melepas kangen dengan suasana sore di pinggiran sungai di pedesaan, di mana masih banyak terdengar suara merdu dari burung ini.
Di pasar burung, keberadaannya tidak sebanyak dulu, meski di habitatnya bisa dikatakan masih banyak ditemukan. Kkemungkinan karena susah dalam perawatannya yang rentan stres, seperti halnya cinenen kelabu yang harus selalu diberi kroto dan serangga kecil setiap hari, meski burung sudah dalam kondisi makan voer total. Pakan remetuk laut dan cinenen kelabu memang tidak jauh berbeda, yaitu sama-sama pemakan serangga kecil.
Perawatan remetuk laut
Jika kebetulan Anda memiliki burung remetuk laut, maka perawatan yang paling penting adalah selalu memberikan kroto setiap pagi hari dan sore hari. Keberadaan kroto bisa digantikan ulat kandang atau serangga lain, yang harus selalu diberikan untuk menjaga kondisi burung agar tidak cepat lemas dan selalu rajin berkicau.
REMETUK LAUT MUDA
Remetuk laut muda
REMETUK LAUT DEWASA
Remetuk laut dewasa
REMETUK LAUT DISARANGNYA
Sarang remetuk laut
Selain itu, remetuk laut termasuk burung yang menyukai dedaunan rindang dan semak belukar sebagai tempat bercengkrama. Jadi, sangkarnya sebaiknya digantung di tempat teduh dan tidak terkena matahari langsung, kecuali pada pagi hari, karena matahari pagi sangat diperlukan bagi semua burung kicauan jenis apapun.
Sering menjadi korban burung kedasih / cuckoo
Burung bertubuh kecil ini ternyata masih sering menjadi target operasi dari burung kedasih yang menitipkan telurnya di dalam sarang remetuk laut. Burung ini memang menjadi favorit kedasih atau cuckoo yang tak mau repot mengerami dan mengasuh anaknya.
REMETUK LAUT SEDANG MEMBERI MAKAN BURUNG KEDASIH
Remetuk laut sedang memberi makanan kepada anakan burung kedasih.
Dalam perawatannya, burung ini sangat cocok disandingkan dengan tledekan laut / sulingan laut, karena sama-sama memiliki irama yang mengalun. Namun sebagai masteran, ia hanya cocok untuk burung yang berirama mengalun seperti kacer.
Jika penasaran dengan suara burung remetuk laut, silakan dengarkan audio di bawah ini :



Sebar rumput, tips cegah burung turun tangkringan


Banyak kiat yang bisa dilakukan dalam menghadapi burung pada saat dilombakan yang sering turun ke lantai sangkar. Apakah itu mengambil jangkrik yang jatuh, kroto atau bahkan suka bunyi di bawah. Untuk mengatasi hal ini biasannya sang pemilik suka memberi jebakan berupa karet atau ranjau lainnya.
Bagi Afuk, memakai karet ternyata membuat murai andalannya malah suka takut, sehingga ketika digantang ogah bunyi. Melihat kondisi seperti itu ia mencoba memberikan sesuatu yang lebih alami yakni memberikan rumput kering di bagian bawah sangkar.
Hasilnya cukup oke, murai andalannya yang sering juara sudah ogah turun ke bawah, dan karena sudah tidak lagi punya kebiasaan turun, akhirnya ketika di lomba kerja burung makin maksimal. Dengan ditemukannya jebakan yang lebih alami bukan hanya tidak membuat burung terkejut atau takut, tapi juga membiasakan burung tetap terus berada di atas. Kebiasaan inilah yang akhirnya menjadikan burung selalu nancap saat diturunkan di lomba.



http://omkicau.com

PENYAKIT BURUNG - PENCEGAHAN, PENGOBATAN DAN PERAWATAN BURUNG SAKIT

            
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita harus setuju dengan ungkapan pribahasa tersebut. Hobi burung yang indah kadang membuat penghobi menjadi stress apabila burung kesayangannya jatuh sakit dan berakhir pada kematian (mati).
 
Sebenarnya, ada beberapa hal penting yang harus selalu diperhatikan oleh penghobi burung untuk mencegah penyakit hinggap dan bersarang di tubuh burung. Kunci utama perawatan burung adalah KONSISTENSI.
 
 
Hal penting tersebut adalah:
 
1. Selalu perhatikan kebersihan Kandang/Sangkar Burung.
Sebaiknya, kandang burung (sangkar burung) dibersihkan secara rutin setiap pagi. Alas sangkar/lantai kandang yang kotor disikat dan dicuci bersih dengan deterjen, kemudian di jemur 15-30 menit di bawah terik matahari. Agar lebih baik dan aman, semua ornamen kandang burung/sangkar burung, disemprotkan disinfektan dengan dosis yang tepat. Disinfektan berfungsi membunuh bakteri, kuman penyakit, parasit, jamur, kutu dan virus (Virus flu burung/virus AI dan lainnya) yang merugikan burung.
 
2. Jemur minimal 15 menit setiap pagi.
Mau burung selalu sehat? Lakukan penjemuran burung secara rutin dan konsisten. Burung wajib dijemur minimal 15 menit setiap pagi. Waktu penjemuran burung terbaik mulai jam 07.00-10.00, kehangatan pagi dan sinar UV dari penjemuran tersebut sangat membantu tubuh burung untuk mengekstrak Pro Vitamin D3 yang ada di tubuh burung menjadi Vitamin D3. Sinar UV, Alpha, Gamma, Beta, Theta dan lainnya sangat diperlukan tubuh burung untuk membentuk dan memproduksi hormon-hormon vital. Contoh hormon vital tersebut adalah hormon pertumbuhan dan hormon reproduksi. Disamping sebagai kebutuhan dasar biologis dan kebutuhan fisik, penjemuran juga berdampak besar terhadap psikologis burung.
 
3. Berikan makanan yang tepat dan berkualitas baik.
Salah satu sumber penyakit pada semua makhluk hidup adalah makanan yang di konsumsi. Begitu juga dengan burung yang sangat tergantung kepada makanan yang selalu kita berikan. Disini.., kita memang dituntut harus mengetahui dan paham tentang fisiologis burung yang kita rawat dan yang kita pelihara. Saran saya, berikan makanan dengan kandungan (komposisi) lengkap yang sudah teruji cocok untuk burung. Cocok disini bukan berarti burung suka dan melahap habis makanan yang kita berikan. Maksudnya adalah, cocok dengan sistem metabolisme burung dan kandungan (komposisi) dari makanan tersebut memenuhi semua kebutuhan burung. Selalu lakukan evaluasi dan pengamatan secara langsung setiap habis pemberian makanan kepada burung. Jangan pernah ber-eksperimen terhadap makanan burung apabila anda belum paham fisiologi burung. Sistem metabolisme burung pemakan serangga sangat berbeda dengan sistem metabolisme burung pemakan buah.
 
4. Berikan suplemen berkualitas baik secara rutin.
Untuk apa pemberian suplemen? Apakah kandungan makanan yang kita berikan belum cukup untuk burung? Pertanyaan ini sangat sering di pertanyakan oleh penghobi. Baiklah, suplemen yang saya maksudkan disini adalah tambahan makanan yang tidak terdapat pada makanan sehari-hari yang kita berikan. Suplemen yang saya maksudkan adalah Vitamin (Multivitamin) dan Mineral (Multimineral) yang mutlak dibutuhkan untuk menjaga tubuh burung agar selalu prima. Berikan Vitamin dan Mineral yang sudah diramu dan diracik khusus untuk burung. Pergunakan secara rutin dan terjadwal, takaran pemberian sesuai dosis dan selalu perhatikan tata cara penggunaannya. Suplemen (vitamin dan mineral) sangat dibutuhkan tubuh burung dalam masa pertumbuhan, penyembuhan sakit, masa burung mabung, bertelur, meningkatkan daya tahan tubuh di musim pancaroba dan lain-lain.
 
5. Hindari burung jadi stress.
Stress pada burung adalah psikologis yang dapat mengganggu semua sistem yang ada di tubuh burung. Banyak hal yang dapat menyebabkan burung menjadi stress, antara lain: penempatan burung yang membuat burung menjadi merasa tidak aman, ketenangan dan kenyamanan burung terganggu, situasi lingkungan burung dan lain-lain. Sekali lagi saya ingatkan, jangan pernah bikin burung jadi stress. Karena akan sulit sekali membuat burung tersebut menjadi normal kembali.
 
6. Pengobatan yang tepat sesuai penyakit burung.
Apabila burung sudah terlanjur jatuh sakit atau terjangkit penyakit, jangan panik. Tempatkan burung yang sakit ditempat yang hangat dan bebas dari angin yang menerpa secara langsung. Kenali dan diagnosa apa penyakit burung tersebut, untuk memudahkan pemberian obat yang cocok. Segera konsultasikan penyakit burung anda kepada ahli penyakit burung, supaya mendapatkan rekomendasi obat yang cocok untuk mengobati penyakit burung yang sakit tersebut. Segera obati burung dengan obat yang tepat. Penggunaan obat antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan efek resistan di tubuh burung. Jangan  pernah ber-eksperimen dengan obat, apabila anda tidak paham betul tentang kandungan obat dan efeknya terhadap burung.
 
Semoga bermanfaat, salam Kicaumania...
 

http://www.smartmastering.com

JENIS MURAI BATU


 




Sumber gambar: omkicau.com

Cara cegah dan atasi burung sakit, ngantukan, nyekukruk tak mau makan


Banyak sekali keluhan yang disampaikan kepada saya mengenai kondisi burung yang sakit. Umumnya, para penghobi burung tidak bisa menjelaskan secara pasti sakit apa burung mereka. Ada yang hanya menyebutkan burung nyekukruk, burung mengembang bulunya, burung cuma tidur alias ngantukan, burung pilek, burung batuk-batuk atau burung bersin-bersin, atau juga cuma menduga-duga burung cacingan, kreminan, burung kena kutu (kutuan) dan sebagainya.
Kalau misalnya dia menduga burung cacingan (burung diserang cacing)  juga tidak bisa menyebutkan ciri-cinya. Kadang cuma dibilang burung mencret, burung beraknya putih, burung beraknya caik, dan sebagainya. Memang harus kita akui, diagnosa yang tepat untuk burung sakit harus tepat sehingga teopat pula  pemberian obatnya.
Banyak sekali saat ini beredar obat untuk bangsa burung atau unggas di pasaran.  Hanya saja, kebanyakan adalah obat untuk ayam atau jenis unggas yang biasa dipelihara orang. Obat khusus burung atau obat burung, tidak banyak diproduksi di dalam negeri. Kalau ada yang memproduksi, biasanya hanya berupa suplemen burung dengan iming-iming burung gacor, burung berkicau terus, dan juga dijanjikan bisa membuat burung macet bunyi menjadi bunyi gacor owor-owor.
Malah ada beberapa di antaranya yang sifatnya perangsang bunyi burung. Ya, sifatnya sekadar doping — doping burung, yang akibatnya sering fatal. Suara burung bisa menjadi mengecil, suara burung bisa hilang, bahkan burung tak bisa bersuara. Kadang-kadang akibatnya lebih fatal lagi, burung mati, burung KO sia-sia.
Begitu juga untuk vitamin burung, banyak mereka yang menggunakan vitamin untuk ayam, baik itu vitamin tunggal maupun multivitamin (multi vitamin). Demikian juga dengan mineral burung, banyak yang menggunakan mineral untuk ayam sebagai mineral untuk burung, baik yang hanya beberapa mineral maupun multimineral.
Berkaitan dengan hal itulah, saya mencoba mencari dan mencari dari berbagai produsen obat-obatan untuk hewan ternak dan saya mintakan formula khusus obat untuk burung. Lebih tepatnya lagi adalah formula obat yang tidak hanya mengobati tetapi juga menjaga stamina burung tetap terjaga.
Di luar masalah itu, ada ancaman yang nyata terhadap kesehatan burung yang selama ini kurang menjadi perhatian. Ya, tidak lain tidak bukan adalah kutu burung dan cacing burung.
Burung yang terlihat sakit-sakitan, nyekukruk, burung keluar air dari matanya (mata berair atau rembes) misalnya, kadang disebabkan oleh serangan cacing.  Kadang pula, hal itu disebabkan oleh infeksi yang ditimbulkan oleh luka akibat gigitan kutu burung.
Oke, dalam melayani keinginan penghobi dan penangkar burung akan kesehatan dan top performa burung, Om Kicau sudah meluncurkan  beberapa produk kesehatan dan pencegahan penyakit untuk burung. Produk itu memang dikhususkan untuk burung mulai anis merah, anis kembang, branjangan, cucak ijo (cucak hijau), cucakrowo (cucak rawa), pentet, kenari (dan berbagai jenis finch lain), paruh bengkok seperti lovebird (love bird /LB), nuri, kakaktua, parkit dan juga burung peliharaan kesayangan seperti beo dan burung-burung lainnya.


http://omkicau.com

Merawat Burung Pleci Ngedrop Sakit

Sering kita lihat dalam sehari-hari momongan Pleci kita tampak Loyo dan terlihat tidak bersemangat,tentunya kita merasa sangat kawatir,rasa cemas serta was-was slalu menghantui fikiran kita.Apakah benar-bennar burung pleci anda sakit setelah terlihat loyo dan tidak bersemangat...?

Dalam pembahasan tentang Merawat Burung Pleci Ngedrop Sakit,saya akan mencoba memberi suatu gambaran bahwa sebenarnya burung pleci mempunyai karakter Koloni,dia suka bergrombol atau bermusyawaroh hehe..
Burung pleci yang Ngedrop/down dia tidak akan berbunyi sebagaimana mestinya,hal itu terjadi bisa karena banyak Faktor seperti ketika ganti sangkar baru.dia akan merasa asing dengan kondisi lingkungannya atau pemberian pakan yang tidak teratur juga faktor ada nya parasit yang bersarang di pita suara.untuk melihat kondisi Burung pleci anda benar-sakit dapat anda lihat di sini.Untuk lebih lanjutnya dalam perawtan burung yang dalam kondisi Ngedrop dapat juga anda terapkan dan simak ulasannya di sini.

Burung pleci ketika Ngedrop atau mentalnya lagi Down bisa terlihat dengan sikapnya yang selalu Ngedap (bhs jawa) dia akan selalu terkejut ketika kita dekati (tidak sebagaiman biasanya) tapi hal itu jangan lah anda risaukan dia akan sembuh pulih sebagaimana sedia kala dan saya jamin burung pleci anda tidak akan lama dalam kondisi seperti ini.karena hemat saya ,burung pleci bukanlah seekor burung Fighter seperti burung Kacer,Murai,Prenjak dll.

Ketika Burung Pleci anda terlihat Malas buka Mulut,sudah tidak terdengar lagi ciap-ciap nya.coba anda ajak jalan-jalan ke tempat lain,atau anda kunjungi teman anda yang juga mempunyai burung pleci lalu gantang bareng.coba anda pantau,pasti momongan anda kembali terdengar ciap-ciap nya..hehe.. 

Karena karakter burung Pleci adalah Kolonial,bisa jadi dia Merasa Bosen dengan koloninya.dia butuh suasana yang baru.dia butuh teman baru.. nahhh.. masuk akal buka bukan.beda dengan burung yang berkarakter Petarung,dia akan memilih menyendiri dan akan mempertahankan daerah Teroterialnya dan akan selalu waspada ketika memasuki wilayah teroterial lain.

Selain cara terapi Wisata di atas jangan lupa juga anda beri obat perangsang atau mandikan dengan larutan pembasmi kutu yang banyak terjual di kios-kios burung terdekat.atau juga bisa anda beri Larutan Penyegar,barang kali terkena sariawan hehe.. Tips ini hanya bagi burung yang sudah jinak dan sudah Jadi.untuk menjinakkannya lihat di sini.dan tips ini berdasarkan pengalaman dan hasil sherring teman-teman antar penghobby burung pleci.dan banyak terbukti kebenarannya setelah sampai di rumah.mayoritas burung pleci akan Lebih agresif untuk berkicau,mungkin dia Bercerita kepada teman-teman lainnya setelah sampai di koloninya..hehe.. salam Pleci Mania.


http://melintasdi.blogspot.com

CIRI BURUNG SAKIT


 Burung kesayangan dapat juga sakit hal ini perlu kita perhatikan jika tidak ingin bertambah parah atau juga menyebabkan kematian. diantaranya  gejala umum pada burung yang sakit dan itu jelas kita lihat dengan mata telanjang, yaitu :

  • Burung akan malas berkicau, tidak seperti biasanya rajin berkicau
  • Mata kelihatan mengantuk dan burung terlihat lesu serta kelihatan tidak bergairah.
  • Bulu terlihat kusam dan berdiri serta selalu ada dipinggir tangkringan.
  • Nafsu makan akan hilang tidak lahap seperti biasanya
  • Suara kicau atau ocehannya hanya seadanya
  • Apabila dimandikan hanya diam saja terlihat lemas. 
hal yang perlu dilakukan adalah mendeteksi apa penyebab sakit dari burung kesayangan kita dari ciri-ciri sakitnya, agar burung kembali sehat. jika perlu dilakukan pengobatan yang pas dengan obat-obatan yang tersedia di pasaran seperti ;
PRO KICAU manfaat MERANGSANG BUNYI MENCEGAH STRESS PADA BURUNG
PRO SEHAT manfaat MENGOBATI SUARA SERAK DAN MENCRET PADA BURUNG
PRO VITA manfaat MENJAGA STAMINA  TETAP PRIMA MENAMBAH DAYA TAHAN TUBUH
PRO BREDING manfaat MEMPERBAIKI KUALITAS TERNAK DAN MERANGSANG BIRAHI

Selasa, 12 Maret 2013

10 tips perawatan burung kenari untuk pemula


Kenari F1
Di antara jutaan kicaumania di Indonesia, pasti ada yang ingin memelihara kenari tetapi belum kesampaian juga. Penyebabnya beragam, salah satunya merasa belum memiliki bekal mengenai bagaimana perawatan burung mungil nan cantik tersebut. Kalau benar itu alasannya, semoga artikel ini bisa membantu Anda untuk membuat keputusan: beli kenari sekarang juga !!!
Sedikitnya ada 10 hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan atau pemeliharaan kenari, baik terkait dengan perkandangan, pakan, hingga beberapa potensi gangguan. Berikut ini 10 tips perawatan burung kenari, yang khusus ditujukan untuk pemula.

1. Hindari embusan angin kencang / langsung

Dalam menggantung sangkar kenari, apakah di dalam ruangan maupun di luar ruangan, usahakan lokasinya tidak terkena embusan angin secara langsung. Misalnya di dekat atau depan jendela, lubang udara, kipas angin, atau pendingin ruangan.
Hal sederhana inilah yang kerap diabaikan sejumlah pemula saat merawat kenari. Untuk mengetahui apakah ruangan tersebut terbebas dari embusan angin secara langsung, atau embusan angin kencang, Anda bisa menaruh lilin di depan sangkar. Perhatikan jika api lilin bergerak-gerak liar, itu artinya Anda harus memindahkan sangkar ke tempat yang aman. Membiarkan kenari di ruangan yang mendapat embusan angin kencang akan membuat burung rentan terhadap berbagai penyakit.

2. Hindari sinar matahari langsung

Kenari anakan f1 holland X af fusanTerkena sinar matahari langsung, terlebih saat cuaca terik, bisa berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan kematian akibat serangan heat stroke. Sebaliknya, pola penjemuran pada waktu yang tepat dapat memberi banyak manfaat untuk burung Anda.
Misalnya, jika ingin menjemur burung, waktu yang disarankan adalah pagi saat matahari terbit dan sore hari saat matahari akan terbenam. Penjemuran pada siang hari bisa ditoleransi, sepanjang Anda harus selalu memantau kondisi burung. Apabila mulai terlihat terengah-engah, segera angkat dan dinginkan burung, atau bisa juga menutup sebagaian atap sangkar dengan kain agar burung mendapat naungan memadai.

3. Ketersediaan air bersih

Inilah yang harus menjadi perhatian Anda setiap waktu, Kenari memiliki metabolisme yang tinggi dan tidak bisa hidup tanpa air selama lebih dari 24 jam. Berikan air bersih dan segar setiap harinya, jangan berikan air langsung dari keran / ledeng yang mengandung banyak kaporit. Beberapa penggemar kenari kini lebih senang memberikan air kemasan bermerek atau isi ulang, agar kenari selalu terlihat lebih segar dan sehat.

4. Ketersedian pakan bijian

Pakan utama kenari memang biji-bijian, sesuai dengan bentuk paruhnya. Karena itulah pakan bijian harus selalu disediakan dalam jumlah cukup setiap harinya. Pakan bijian yang bagus untuk kenari misalnya canary seed, millet dan niger seed, dan lebih baik jika merupakan kombinasi / campuran dari ketiganya.

5. Pemberian pakan tambahan

Untuk menambah keragaman menu, sekaligus menjaga keseimbangan nutrisi, sesekali burung kenari juga perlu mendapat pakan tambahan. Misalnya egg food yang kaya akan protein, dan sangat dibutuhkan untuk kenari dalam masa pertumbuhan dan reproduksi. Mengenai apa, bagaimana, dan cara membuat egg food, silakan buka artikelnya di sini. Jangan lupa berikan juga sayuran hijau (misalnya selada, wortel, brokoli) dan buah-buahan (misalnya apel).
6. Pemberian mulivitamin dan suplemen
Ketika Anda memberikan pakan mulai dari biji-bijian, egg food, sayuran, dan buah-buahan, sebenarnya ada kandungan beberapa vitamin penting di dalamnya. Tetapi terkadang kita, sebagai awam, tak mungkin bisa mengukur berapa kandungan setiap jenis vitamin yang sudah masuk ke organ pencernaan burung. Bahkan kita tidak bisa memastikan apakah jenis vitamin tertentu terkandung dalam pakan yang diberikan.
Masalah vitamin berbeda dari energi metabolisme, protein, lemak, atau serat kasar, yang dapat diprediksi dari formula ransum yang diberikan berdasarkan jenis-jenis pakan yang diberikan, seperti canary seed, millet, niger seed, selada, wortel, hingga apel. Dengan model penyusunan ransum seperti biasa dilakukan peternak ayam, kita bisa menghitung berapa energi metabolisme, kadar protein, lemak, dan serat kasar yang dikonsumsi kenari.
Vitamin tidak seperti itu, sehingga peternak atau penangkar burung, ayam, dan itik, umumnya memperoleh kepastian kecukupan vitamin melalui pemberian multivitamin atau suplemen khusus yang mengandung multivitamin. Kalau pada ayam / itik dikenal produk-produk seperti premix, maka kecukupan vitamin pada burung bisa diperoleh melalui, misalnya, BirdVit.
Keunikan lain dari vitamin adalah kalau kekurangan mengalami defisiensi, atau gangguan kesehatan akibat kekurangan jenis vitamin tertentu. Misalnya, ketika burung memperoleh asupan vitamin A, dan C, tetapi tidak memperoleh kecukupan vitamin B dan D, maka burung akan mengalami defisiensi vitamin A dan C, dengan gejala klinis sesuai dengan gangguan tersebut (misalnya penglihatan terganggu dan kondisi tubuh selalu loyo).
Tetapi ketika burung mengalami kelebihan vitamin, maka kelebihan itu tidak akan disimpan di dalam tubuh sebagaimana karbohidrat, lemak, dan protein, tapi langsung digelontorkan bersama urine dan feces keluar dari kloakanya. Karena itu, pastikan kecukupan vitamin melalui penggunaan BirdVit secara rutin, dengan asumsi kalau kekurangan berbahaya tetapi kalau kelebihan tidak berdampak negatif pada burung.

7. Pemberian mineral dalam jumlah cukup

Sama seperti vitamin, mineral juga terdiri atas puluhan jenis, mulai dari zat besi (ferum), seng (zincum), kalsium, kalium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Ketika kekurangan salah satu jenis saja, maka burung akan mengalami defisiensi mineral sesuai dengan jenisnya. Kalau kekurangan dua jenis mineral, burung pun akan mengalami defisiensi mineral pada dua jenis tersebut. Demikian seterusnya.
Oleh sebab itu, mineral mutlak dibutuhkan burung, meski jumlahnya jauh lebih sedikit daripada nutrisi seperti protein, lemak, serat kasar, dan energi metabolisme / karbohidrat. Sebagian kicaumania menggunakan tulang sotong sebagai asupan mineral.
Tetapi beberapa analis mengungkapkan, tulang sotong terlalu banyak mengandung Natrium Chlorida (NaCl) atau garam, sehingga perlu dipertimbangkan pengaruhnya terhadap pembuluh darah. Selain itu, rasa asin yang berlebihan membuat burung tak bisa terlalu sering mengkonsumsi tulang sotong, sementara dia masih membutuhkan beberapa mineral lain yang terkandung dalam tulang sotong.
Karena itulah, sebagian kicaumania mulai beralih ke produk multimineral yang banyak dijual di toko burung atau kios burung, termasuk BirdMineral yang memiliki kandungan multimineral lengkap. Tetapi, semuanya terserah kepada keputusan Anda sendiri, apakah ingin menggunakan tulang sotong atau produk instan yang lebih higienis dan efektif.

8. Jaga kebersihan kandang

Kebersihan kandang juga merupakan syarat penting dalam menciptakan kondisi burung kenari yang selalu sehat. Usahakan kotoran burung bisa disingkirkan setiap hari. Wadah pakan dan air minum juga harus rutin dibersihkan.
Bersihkan juga tenggeran burung setidaknya seminggu sekali, karena tenggeran merupakan tempat berpijak kaki burung, yang pasti bersinggungan dengan kotoran (feces) dan sisa pakan. Di sisi lain, burung pun kerap mengusapkan paruhnya ke tenggeran.

9. Waspada kehadiran kutu atau tungau

Waspada dengan beberapa jenis parasit, karena mereka bersifat membunuh secara pelan-pelan, baik dari dalam tubuh (cacing dan tungau kantung udara) maupun dari luar tubuh (tungau merah). Ada juga tungau kaki yang menyerang bagian kaki. Meski jarang menimbulkan kematian, tungau kaki pada kenari juga bisa membuat burung menjadi cacat.
Untuk mencegah maupun mengobati parasit dari luar, Anda bisa menggunakan produk terpercaya seperti FreshAves. Khusus pengobatan cacing yang terlanjur menyerang kenari, silakan buka halaman ini. Adapun untuk mengusir tungau kantung udara, yang masuk ke saluran pernafasan burung, dan sering menyebabkan burung macet bunyi, silakan klik halaman BirdFresh, terutama deskripsi dan cara penggunaannya.

10. Menggunting kuku yang panjang

Apabila kenari sudah berusia satu tahun, kuku-kukunya sudah tumbuh cukup panjang. Bagi Anda yang kelak ingin menjadi penangkar, maka sebelum dijodohkan, usahakan kuku-kuku kenari jantan yang sudah panjang dipotong terlebih dulu. Jika tidak, maka kuku panjang akan menyakiti betina saat keduanya kawin. Tentang teknis pemotongan kuku yang aman dan tidak berisiko, silakan buka kembali artikelnya di sini.
Demikianlah 10 tips perawatan burung kenari untuk pemula, agar momongan imut nan cantik ini selalu sehat, lincah, aktif, dan mau berkicau dengan lantang.
Semoga bermanfaat.


http://omkicau.com